Selasa, Oktober 20, 2009

KaruniaMU


Disaat wkt brhnti....kosong...
Dimensi membutakan mata,
memekakan telinga.
Lalu dia menjadi hampa..
Saat paradigma dunia tak lagi di gunakan untut menerka,
sadarku akn hadirmu mematahkan sendi-sendi yg biasanya tegak berdiri,


Sujudku pun takan memuaskn inginku tuk haturkn sembah sedalam kalbu.
Adapun sembah sujudku kepadaMU ya ALLAH,
Untuk nama, harta, dan keluarga yg mencinta..
Dan perjalanan yg sejauh ini tertempa.

Alhamdulilah..
Engkau telah memberi kesempatan..
Yg membuat hamba mengerti lebih baik tentang mkna hidup ini..
Smua lebih brarti apa bila kta mengerti...

Alhamdulilah...
Alhamdulilah...
Alhamdulilah...

Suara hati seorang sahabat

Seperti engkau dan aku



Entah awal nya bagaimana, aku juga tak mengerti. Tapi aku yakin, tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan di dunia ini, segalanya telah terpola dan mengikuti aturan main masing-masing. Begitu pula tentang pertemuan, pasti selalu ada rahasia tersembunyi di balik nya, dimana akan tertulis paragraph-paragraph baru dalam lembaran kehidupan kita. Dan kehadiran mu sungguh memberikan arah jelas dalam hidup ku, hal nya sebuah rambu yang kutemukan di saat perjalanan ku mulai kehilangan arah dan terjebak dalam peristiwa-peristiwa yang dapat merapuhkan langkah kecil ku.

Di Kota mu dulu kita pernah bertemu, dan di kota mu juga dulu aku pernah berjanji

Lalu, aku semakin mema
hami mu seperti Qutbuddin asy-Syirazi mampu menjabarkan warna-warna indah pelangi yang muncul ketika titik-titik hujan ditembus pendar cahaya mentari. Juga seperti Galileo yang mampu menjelaskan peredaran sembilan planet tata surya bima sakti yang selalu setia mengitari matahari, meski telah muncul matahari-matahari baru di belahan galaksi lain.

Isi kepalamu seperti benda antik yang tak pernah terjebak dalam labirin waktu. Pun teori relativitas Einstein telah mampu mematahkan teori mutlak-nya Newton, namun aku mengagumi sikap mu layaknya kearifan Muhammad Zakaria ar-Razi yang mampu mendamaikan kedua teori tersebut. Engkau boleh menyangkal, boleh juga tidak, tetapi setiap orang berhak memandang dari sudut yang berbeda, kenyataan bahwa hal yang kontradiktif pun mampu di selesaikan secara bijak.

Seperti engkau dan aku yang memiliki banyak perbedaan yang terkadang membuat kita bersilang pendapat baik hal-hal yang sepele ataupun yang serius. Dan perlu diingat, meskipun kita sering berselisih namun aku selalu berharap engkau dapat menjadi diri mu sendiri, tak perlu menjadi orang lain ataupun apa yang kuinginkan, karena aku tak ingin mencintai orang yang menjadi refleksi dari diri ku sendiri. Perbedaan itu indah, seperti pelangi yang tak kan menawan jika hanya terdiri dari satu warna. Pahamilah... hanya cinta yang dapat menyatukan perbedaan diantara kita. Berdirilah selalu disampingku, lengkapilah aku dan kita akan melangkah bersam
a menuju ke satu arah yang sama, menggapai mimpi kita.

D
an apa yang selalu aku dapatkan dari mu dalam malu-malu mu ketika senja bergulir dipeluk keremangan, tak ada yang lebih hebat dari mu saat mendesah manja dipelukan ku, karena tak dapat ku pungkiri arti hadirmu dalam hidup ku lebih indah dari pelangi, juga lebih setia dari peredaran planet.

Seperti engkau dan aku tetaplah seperti ini...... hingga tiba pada waktunya.



Catatan seorang sahabat

Sabtu, Oktober 17, 2009

Menyusuri sudut kota Jeddah (part 2)


Liburan jum’at ini saya di ajak oleh teman yang hendak pulang ke Indonesia untuk belanja oleh-oleh yang akan di bawanya nanti. Selepas maghrib saya, dedi, andre dan alawi seorang warga Saudi yang ibunya seorang Indonesia ( hadrami ). Dengan sedan milik alawi kami berangkat menuju pasar tradisional bab makkah yang berada di daerah suhaifa - Jeddah. Sesampainya disana alawi memarkir mobilnya didekat masjid Maliq Su’ud putra raja Abdul Aziz. Seperti pasar pada umumnya yang sangat ramai di kunjungi para pembeli keadaan pasar disini pun terlihat rapi dengan tata kota yang menurut saya menarik. Menarik karena lokasi masjid yang berada di tengah pasar atau pertokoan yang mengelilingi masjid.

Menurut alawi pasar tradisional ini memang di khususkan untuk menjual minyak zaitun dan madu. Sehingga terlihat toko-toko yang menjual dagangan yang sama yaitu minyak zaitun, madu dan kemenyan pengharum ruangan.

Memasuki ke salah satu toko yang ada di sana kami di sambut dengan senyuman ramah sang pedagang yang di ikuti dengan ucapan salam. Kemudian pedagang itu menawarkan beberapa dagangannya berikut meberitahukan harganya. Ada minyak zaitun yang berasal dari Saudi, turki, Palestine, atau suriah. Lain Negara lain pula harga yang ditawarkan, konon katanya tanah dimana pohon zaitun itu ditanam akan mempengaruhi kualitas buah zaitun.

Sedikit menjelaskan tentang minyak zaitun. Minyak zaitun adalah minyak yang berasal dari buah zaitun (Oleaeurofea) yang banyak tumbuh di wilayah mediterania. Tinggi pokoknya kira-kira tiga meter. Daunnya hijau terang dan buah yang masak ranum berwarna ungu kehitaman serta amat kaya dengan vitamin A, B1, B2, C, D, E, K, dan zat besi. Beberapa khasiat dari minyak zaitun adalah sebagai berikut :


1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.

2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.

3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.

4. Mengurangi serangan kanser.

5. Melindungi dari serangan kanser payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanser payudara sampai pada kadar 45%.

6. Menurunkan risiko kanser rahim sampai 26%.

7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanser kolon.

8. Penggunaan min
yak zaitun sebagai kr
im kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanser kulit (melanoma)

9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanser lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.

10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.

11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.

Konon katanya Cleopatra, ratu Mesir purba yang jelita itu juga menggunakan minyak zaitun untuk menjaga kecantikannya.

Setelah tawar menawar harga dan sepakat dengan harga yang di ajukan akhirnya kami minyak zaitun produksi KSA bisa di bawa pulang. Suara adzan sang muadzin berkumandang pertanda waktu isya telah datang, menyerukan kepada umat untuk segera menunaikan sholat isya, menghentikan semua kegiatan dunia dan bersegera ke masjid untuk sholat berjamaah. Kami pun bergegas untuk sholat isya di masjid Maliq Su’ud yang berdiri kokoh di tengah pasar tradisional dengan segala kemegahannya.

Selepas sholat seruan lain pun memanggil, seruan yang datang dari dalam perut mengajak sang pemilik perut untuk segera memanjakan si perut, kami pun segera berangkat ke warung sate yang letaknya tidak jauh dari pasar bab makkah, pastinya teriakan-teriakan cacing perut akan diam dan kembali menyepi selepas menyantap sate kambing khas Indonesia.



Senin, Oktober 12, 2009

Bersyukur...

Bersyukur apa adanya,
Hidup adalah anugerah..
Tetap jalani hidup ini,
Melakukan yang terbaik..

Seperti itulah kutipan bait lagu miliknya D'MASIVE yang berjudul jangan menyerah, yang mengajak kita untuk selalu bersuyukur atas apa yang Tuhan berikan untuk kita.

Kita wajib mensyukuri apapun yang menimpa kita. Kesedihan, kebahagiaan adalah nikmat yang tuhan berikan untuk kita. Bersyukur akan menuntun kita untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Terkadang orang lain mungkin mengatakan bahwa kita tidak realistis, namun sebenarnya sikap kita jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri kita dari kecemasan atas kesalahan.

Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias, karena tak ada yang meringankan hidup kita selain sikap bersyukur. Semakin banyak kita bersyukur maka semakin banyak pula kita menerima. Tapi sebaliknya semakin ban
yak kita mengingkari maka semakin berat beban yang kita jejalkan pada diri kita.

Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkari semua nikmat yang kita terima dan sedikit sekali yang melihat pada keberhasilannya lalu mensyukurinya.

Kita takkan pernah berhasil dengan menggerutu, berkeluh kesah dan menyalahkan nasib tapi kita akan berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha yang kita lakukan karena kita melihat sisi positif, hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu akan tampak di pandangan kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur...amin

Sabtu, Oktober 10, 2009

Bedanya kiri dan kanan

Merefresh kembali memori yang telah lama tersimpan di sela-sela otak yang mungkin bisa di jadikan sebagai pengalaman dan pebelajaran.

Adalah Oshan salah satu sahabat saya ketika masih duduk di bangku SMK. Dia seorang sahabat yang baik tapi juga iseng, yang lumayan pinter tapi sering konyol yang jelas dia type laki-laki yang aktif dan ingin selalu mencoba hal-hal baru.

Oshan berasal dari tasikmalaya yang bersekolah di karawang. Karena jalan menuju ke sekolah kami tidak di lalui angkutan perkotaan dan hanya mini bus (3/4 atau tiger biasa kami menyebutnya) tujuan cikarang – bekasi yang dapat kami tumpangi. Ketika menurunkan penumpang biasanya tiger ini tak pernah berhenti, hanya mengurangi kecepatan dan si kondektur segera muyuruh turun kepada penumpang yang hendak turun sambil memberikan instruksi “kaki kiri jang” yang artinya kita harus melompat dengan kaki kiri. Awalnya memang sulit bahkan ada beberapa teman yang sempat terjatuh akibat landing atau pendaratan yang tidak sempurna namun seperti pepatah mengatakan “bisa karena biasa” akhirnya kami pun lancar melompat dari tiger dalam beberapa bulan pertama. Sampai akhirnya pada tahun kedua menjadi siswa SMK Negeri 1 Karawang kami sudah sangat lihai dalam seni melompat, cukup dengan memukul atap atau pintu tiger, tiger pun segera mengurangi kecepatannya dan kami pun langsung melopat bagai penerjun payung dangan gayanya masing-masing.

Suatu hari Oshan bercerita pada saya bahwa dia belum pernah merasakan naik kereta api. Mendengar cerita oshan akhirnya saya mengajak oshan berkunjung ke rumah saya karena kebetulan rumah saya dekat dengan station kereta api. Selepas pulang sekolah saya dan oshan langsung menuju station kereta api karawang tak lupa membeli tiket dengan tujuan kosambi. Selang beberapa lama kemudian KRD ( sebutan untuk kereta api dengan tenaga diesel ) pun tiba dengan penuh semangat oshan dan saya segera naik kereta tersebut. Di perjalanan oshan terlihat sangat menikmati perjalanan, meskipun jarak yang di tempuh antara karawang – kosambi tidak begitu jauh namun cukup menyenangkan.

Apalagi suasana di dalam kereta pun layaknya pasar yang di penuhi berbagai macam pedagang yang hilir mudik menawarkan dagangannya, tak kalah para pengamen dan pengemis yang silih berganti sekedar untuk mencari sesuap nasi “begitu katanya”. Tiba di station klari kereta pun berhenti menurun kan dan menaikan penumpang, tapi sayangnya penumpang yang naik lebih banyak daripada yang turun yang membuat kereta ini bertambah sesak. Setelah beberapa menit berhenti, kereta pun kembali melanjutkan perjalanannya, membawa para penumpang ke daerah yang di tuju, mengangkut para pedagang yang mencari pembeli di kereta, serta membantu pengamen dan pengemis mengais rezeki.

Tak terasa station kosambi pun sudah mulai terlihat dari kejauhan, para penumpang yang hendak turun bersiap2 dan mendekat ke pintu. Saya dan oshan mendekat ke pintu sebelah kanan. Kebiasaan kami melompat setelah tiger mulai mengurangi kecepatan rupanya tanpa sadar telah kami lakukan pada saat turun dari kereta, tapi mungkin oshan lupa bahwa posisi kita berada di kanan itu artinya kaki kanan yang di gunakan pertama kali melompat. Karena kaki kiri yang oshan gunakan akhirnya oshan pun hilang keseimbangan, terjatuh, berguling dan kemudian terkapar di atas veron. Tapi sukurlah tidak terjadi apa-apa pada diri oshan hanya luka kecil dan rasa malu yang ia derita sambil tertawa ia bercerita bahwa di lupa dan merasa hendak turun dari tiger. Sambil tertawa kami pun keluar dari station untuk melanjutkan perjalanna ke rumah saya...(",)

Orang hebat selalu mejadikan kesalahan sebagai pelecut motivasi untuk terus melakukan proses pembelajaran, lebih baik salah karena berbuat daripada tidak pernah salah karena tidak berbuat.

Jumat, Oktober 09, 2009

Persiapan Menuju Pernikahan

Minimal ada 4 hal yang harus dimiliki oleh seseorang ketika ia ingin memasuki gerbang pernikahan:
1Kesiapan Pemikiran
2Kesiapan Psikologis
3Persiapan Fisik
4Persiapan Finansial
Kesiapan Pemikiran

1mempunyai kematangan visi keislaman
2mempunyai kematangan visi kepribadian
3mempunyai kematangan visi pekerjaan
Kematangan Visi Keislaman

Artinya, mempunyai dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya.
Artinya, mengetahui MENGAPA ia menjadi muslim

“Di dalam hidup ini, kita akan sesekali menghadapi banyak alternatif. Saat itu, kita akan banyak menghadapi masalah yang pemecahannya sangat ditentukan oleh kematangan pengetahuan tentang MENGAPA kita menjadi muslim, sehingga kita mampu dihadapkan pada berbagai pilihan dalam kehidupan riil.”

Kematangan Visi Kepribadian

Artinya, mempunyai konsep diri yang jelas
Artinya, mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, apa ancaman yang bisa meruntuhkan dirinya, tahu peluang berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya.

“Pemahaman diri yang benar tentang diri sendiri akan melahirkan penerimaan diri yang baik. Membuat kita menerima diri secara apa adanya. Tidak menganggap diri kita melebihi kapasitasnya atau kurang dari kapasitasnya.”

“Saya sarankan pada Anda yang belum menikah, bahwa ketika kita mencari pasangan, jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah PASANGAN YANG TEPAT.”

“Kita tidak sedang berpikir mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita.”

“Sebab ternyata,
tidak semua orang cerdas membutuhkan orang yang cerdas lain,
tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik,
tidak semua orang hebat membutuhkan orang hebat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh banyak orang, menemukan bahwa kebanyakan orang besar dalam sejarah, ternyata memiliki pasangan yang bersahaja dan sangat sederhana.”

Kalau kita mampu menerima diri kita dengan baik, setelah menikah pada umumnya kita juga mampu menerima pasangan kita dengan baik.

INGAT!!!!
Bukan istri atau suami yang unggul.
Tapi,
Istri atau suami yang TEPAT.

Kematangan Visi Pekerjaan

Yusuf Qardhawi: “Pertama ada ilmu lalu iman. Ilmu menghasilkan iman. Iman menghasilkan kekhusyukan. Inilah yang menggerakkan hati untuk beramal.”

Ilmu yang terkait dengan perkawinan:
1hak dan kewajiban suami-istri
2masalah pendidikan (anak)
3masalah kesehatan
4masalah seksual

Kesiapan Psikologis

Artinya, kematangn tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup, untuk menghadapi tanggung jawab, untuk menghadapai masa-masa kemandirian.

“Kesiapan psikologis pada keseimbangan emosi di dalam jiwa kita. Ambivalensi dari rasa takut dan rasa berani. Ambivalensi dari rasa cinta dan benci. Ambivalensi antara harapan dan realisme.”

Paling sering kita alami dalam pernikahan adalah fluktuasi emosi yang cepat ketimbang saat kita masih bujang.

Sebagai istri, kata Rasulullah, kalau dilihat suaminya, ia menggembirakan. Seorang istri membutuhkan kemampuan psikologis luar biasa untuk setiap saat mampu melakukan 3 pekerjaan sekaligus: SEKRETARIS, RESEPSIONIS, PRAMUGARI.

Kematangan Fisik

Kematangan fisik menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan

(komentar Diana nih: kadang pa Anis Matta tuh bombastis, tapi gerrr juga jadinya : ), lihat nih pernyataan beliau di bawah ini)
“Fisik yang perlu kita perhatikan bukan berarti harus membuat orang tertarik. Cukuplah bila tidak membuat orang lari ketika melihat kita.”

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam: menunggang kuda (kekuatan), berenang (kecepatan), dan memanah (kejelian).

Kesiapan Finansial

Artinya, perkawinan juga kerja ekonomi, bukan sekedar kerja cinta.

“Seorang wanita juga perlu mempertanyakan kepada calon suaminya tentang masalah finansial. Tidak berarti bahwa wanita itu materialistis. Tidak demikian. Seorang wanita perlu yakin bahwa suami yang mampu mengatakan I Love You 1000x sehari juga bisa memberikan susu bagi anak-anaknya. Paling bagus, beri susu buat anak-anak, nafkah buat istri, lalu katakan I Love You. Anda bisa memberikan susu, tapi tidak mengatakan I Love You, itu juga salah. Dua-duanya perlu.”

“Kita harus melihat sesuatu dengan rasional. Unsur Romantika sangat penting ada karena akan membuat hidup jadi indah. Romantika yang bagus dibangun di atas Realisme. Realisme tapi juga Romantis. Realistis tapi tidak Romantis, jadi kaku.”
(komentar Diana: pa Anis Matta ini, dalam catatan di kepalaku, masuk sebagai yang nomor dua dalam daftar suami-suami romantis : ), yang nomor satunya Aa Gym. Bapakku sendiri memang bukan yang tipe romantis, walaupun beliau baik banget. Semoga kelak suamiku adalah suami romantis, kalau pun engga, ntar akan di-training intensive hihi.. ^_^)

Menjalin Keharmonisan

Perasaan ibadah melekat di dalam pikiran setiap orang yang ada di dalam rumah itu, sehingga misi kemudian membentuk satu muatan bahwa setiap anggota rumah adalah orang yang berjalan menuju Allah SWT.

Dengan nuansa ibadah, kita akan menemukan pengorbanan. Semua keringat yang keluar adalah sumber utama kenikmatan di dalam hidup, suatu kegembiraan jiwa.

Agar mampu membangun keharmonisan, setiap orang haruslah memiliki kemampuan ntuk memahami orang lain. Anda tidak mungkin mampu memahami orang lain dengan baik, kecuali jika Anda telah lebih mampu memahami Anda sendiri.

Sebenarnya struktur kejiwaan manusia memiliki berbagai kesamaan. Apa yang menggembirakan kita pada umumnya juga menggembirakan orang lain.

Kemampuan MENCINTAI dengan arti bahwa Anda menerima orang lain apa adanya, menerima secara utuh dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.

Pada tingkat berikutnya, kita menginginkan kebaikan bagi orang itu. Apapun yang kita lakukan, selalu berorientasi agar orang menjadi lebih baik.

Memberikan waktu kita bagi orang lain. Perhatian dan keinginan yang lebih banyak untuk membahagiakan. Kemampuan MEMPERHATIKAN merupakan kemampuan jiwa yang luar biasa besarnya.

Berbagai teknik berhubungan, muncul dari kemampuan dasar. Kemampuan memperhatikan, memahami, mencintai, mengembangkan diri, dst. Untuk memiliki kemampuan dasar, ketrampilan utamanya adalah KETRAMPILAN KOMUNIKASI. Ketrampilan ini lahir dari pengetahuan kita tentang jiwa manusia.

Perasaan kita tentang orang lain, diungkap setiap saat, baik suka pun tidak suka. Nyatakan cinta Anda dengan tindakan dan kata-kata. Bahkan pujian sekalipun, jelas kita semua sedang beribadah. Kelelahan akan berkurang kalau kita mendengar berita gembira, artinya, sebelum mendapatkan di surga, sebaiknya kita mendapatkan di dunia.

Rasulullah mengajak kita unytuk memenuhi rumah dengan panggilan yang indah dan kalimat-kalimat yang baik.

“Setelah saya renungi, mengapa Islam perlu menyatakan secara verbal, hikmah yang saya temukan adalah ternyata setiap kita membutuhkan penguatan dari waktu ke waktu.”

Yang penting bagi kita mulanya, bukan mencari pasangan yang baik, tetapi berusaha untuk menjadi pasangan yang baik.

Penutup

Selain keterarahan, keharmonisan, konsistensi dan berbagai sarana fisik, jangan lupakan misi sebuah rumah tangga Islami.

Keluarga dimulai dari 2 orang yang bertemu menjadi suami-istri, kemudian bertambah anggotanya dengan anak-anak yang lahir. Keluarga ini harus mengupayakan agar setiap anggota memiliki misi yang sama.

Bila misi yang sama telah tertanam di dada, maka setiap orang yang ada di keluarga itu akan merasakan bahwa rumah tangga ini hanyalah satu perahu dari sekian banyak perahu yang berlayar menuju Allah SWT

Catatan H.M. Anis Matta, Lc

Belajar dari pengalaman bangsa lain

Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukan barang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara Uni Sovyet.

Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, “Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya.”

Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio, penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras. Beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut,tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada Negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka. Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya. Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena mereka tidak dipimpin oleh pemimpin yang tepat. Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil namun dilakukan dengan sepenuh hati. Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat. Maukah kita?

APAKAH KITA SUDAH LUPA AKAN BUDAYA GOTONG ROYONG BANGSA KITA,.???

Pepatah mengatakan “Orang Pintar Belajar dari Pengalaman” dan

“Orang Bijak Belajar dari Pengalaman Orang lain”.

(Kisah di atas diceritakan langsung oleh seorang pengusaha Indonesia yang kerap kali berkunjung ke negara Cina).

Sampaikan pesan ini kepada rekan apabila anda masih peduli, dengan bangsa ini.

sumber

Renungan


Berapa Malaikat Yang Kau Temui Hari Ini????

Ya berapa malaikat yang sudah kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?

Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?

Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang? Smile

Mari kita ingat-ingat lagi...

Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena
membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu
terjaga dengan tangisan. Dan kau hanya berkata dengan
bersungut-sungut, "Anak siapa sih? Rese amat
malem-malem nangis. Berisik!"

Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal
bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.

Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau
bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu
terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu. Dan
kau membentaknya dengan ucapan, "Pake mata dong kalo
jalan!"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar
dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan
sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akan
berbeda. Tertabrak mobil barangkali.

Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab
setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu
dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya.
Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, "Males
amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif
dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.

Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari
kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka,
mencibir, memaki orang lain?

Berapa kali?

Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak
sepantasnya pada malaikat.

Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai.
Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui.
Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti
kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu. Tuhan
selalu "bekerja" dengan cara yang misterius.
Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini.


Catatan seorang sahabat

Senin, Oktober 05, 2009

Nasi uduk made in Jeddah




Nasi uduk salah satu masakan khas Indonesia memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terlebih bagi mereka yang tinggal di pulau jawa. Biasanya masakan ini selalu hadir pada perayaan seperti misalnya syukuran, hajatan atau peringatan hari besar islam. Bahkan nasi uduk ini sudah banyak di perjual belikan terutama di pagi hari karena nasi uduk cocok juga untuk sarapan pagi.

Nasi uduk terbuat dari beras yang di masak dengan santan kelapa, daun salam dan lengkoas sehingga memberikan cita rasa yang khas di lidah.

Di Indonesia tidak sulit menemukan nasi uduk karena banyak yang berjualan nasi uduk. Tapi lain halnya di Jeddah, hanya ada dua rumah makan yang menyajikan menu nasi uduk itu pun jarak nya lumayan jauh dari tempat tinggal saya 15 menit perjalanan dengan mobil ke sarafiyyah. Tapi jarak tak menjadi halangan demi mengobati rindu akan citarasa Indonesia. Nasi uduk pake semur jengkol minumnya teh manis panas…uenak tenan.

Sabtu, Oktober 03, 2009

Menyusuri sudut kota Jeddah (part 1)


Jeddah merupakan salah satu kota terbesar d kerajaan arab Saudi yang terletak di tepian laut merah. Sebagai kota dagang Jeddah di lengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai, mulai dari Bandar udara, pelabuhan, kantor perwakilan Negara dan lain sebagainya.

Sebagai kota sentral perdagangan Jeddah di padati oleh banyak orang dari berbagai Negara. Mulai dari negara2 tetangga d timur tengah, afrika, eropa, amerika dan asia termasuk Indonesia, sehingga menjadikan Jeddah sebagai kota cosmopolitan dengan berbagai kebudayaan. Selain itu Jeddah juga merupakan tempat transit para jamaah haji dari berbagai Negara yang membuat Jeddah amat sangat pada musim haji.

Berawal dari keingin tahuan yang lebih banyak tentang kota Jeddah akhirnya saya memberanikan diri untuk berkeliling menyusuri kota Jeddah sambil mengisi waktu libur di hari jum’at.

Kali ini saya berniat berkunjung ke district Al-Kandariyyah yang terletak Jeddah bagian utara. Selepas menikmati sarapan tamis (roti arab) dan sahi (teh campur susu). Saya berangkat dengan menumpang hafla alat alat transportasi favorit saya yang cukup dengan 2 real saja ke tempat yang di tuju. Kendaraan sejenis mini bus yang memang terlihat usang akibat kurangnya perawatan dari sang pemlik, tanpa mukayyif (AC) di tambah suasana hafla kali ini memang terasa sesak karena penuhnya penumpang, tapi masih beruntung saya berangkat pagi karena udara luar belum begitu panas dan para penumpang hafla masih segar tanpa keringat sehingga saya masih bisa menikmati perjalanan. Jeddah memang pusatnya perdagangan, selama di perjalanan hanya terlihat barisan kios2 atau swalayan bahkan pasar tradisional, menikmati itu saya jadi kangen akan kampung halaman yang jalan menuju rumah hanya menampilkan hamparan sawah yang luas sesekali perkampungan warga. 25 menit sudah saya nikmati perjalanan dari tempat tinggal saya akhirnya sampai juga di suhaifa. Sebrang jalan suhaifa sudah termasuk wilayah Al-Kandariyyah. Al-Kandariyyah atau kandara terbagi dalam tiga kawasan yaitu kandara 1, 2, dan 3. Terlihat banyak bangunan hotel dan pertokoan berjajar di depan district ini menutupi perkampungan yang sangat padat dan sedikit tidak teratur.

Dengan berjalan kaki saya menyusuri kandara yang sangat padat dan ramai, banyak terlihat orang2 berlalu lalang, orang India, Bangladesh, Pakistan, Indonesia dan arab menandakan daerah ini sudah banyak di huni oleh warga pendatang yang membaur dengan warga setempat.

Persimpangan demi persimpangan terlewati akhirnya sampai di persimpangan terakhir terlihat ada baqala (toko) Indonesia yang menandakan bahwa banyak terdapat orang2 indo yang bermukim di daerah ini. Saya pun mampir sejenak untuk membeli minuman dan membeli pulsa karena saya hendak menelpon salah seorang teman yang katanya tinggal di daerah ini. Sambil minum asir (jus) mangga yang saya ambil dari lemari es toko saya berbincang sedikit dengan penjaga toko tersebut. Menurutnya banyak orang2 indo yang bermukim disini terlebih yang kosongan (tanpa berkas resmi). Mereka sering berbelanja kebutuhan sehari di toko ini terlebih makanan indo yang banyak terdapat di toko ini. Beberapa saat kemudian masuk 3 orang wanita setengah baya menggunakan abaya (baju hitam khusus wanita khas arab) lengkap dengan cadar dan terlihat hanya sorotan mata dari mereka. Setelah mendapatkan barang yang mereka beli mereka menghampiri penjaga toko untuk menanya kan berapa harga belanjaan mereka. Di lihat dari belanjaan mereka yang terdiri dari bahan masakan seperti beras, tahu tempe, sayuran, minyak goreng dan beberapa bumbu dapur, yang lain nya ada yang membeli peralatan mandi. Setelah selesai melakukan pembayaran mereka langsung berlalu pergi dengan barang belanjaan yang baru saja mereka beli. Tersadar kalau saya harus menelpon teman akhirnya telpon yang kebetulan dia lagi d rumah lalu dia menyuruh saya untuk menunggunya di toko ini karena dia akan menjemput saya di toko ini. Beberapa saat setelah saya telpon dia datang menghampiri saya dan langsung mengajak saya ke rumahnya yang terletak tidak jauh dari baqalah yang saya singgahi tadi.

Farid seorang teman yang berasal dari sampang-madura adalah salah satu TKI yang melarikan diri dari kafil atau majikan karena mendapatkan pekerjaan dan gaji yang tidak sesuai dengan kontrak kerja yang di sepakati ketika masih di PJTKI di Indonesia. Dengan beberapa orang lainnya farid tinggal rumah kontrakan yang tidak begitu besar tapi di huni oleh banyak orang untuk meringankan biaya rumah yang mereka keluarkan setiap bulannya. Banyak cerita2 sedih dan mengharukan yang saya dengar dari para penghuni rumah kontrakan. Dari beberapa orang penghuni rumah ternyata ada salah seorang yang satu daerah dengan saya. Sebut saja Iyam seorang wanita 28 tahun yang sudah bekerja di Saudi kurang lebih 4 tahun, bahkan sudah 2 ganti majikan. Namun di majikan yang ke-3 setelah Iyam pulang kampung, Iyam berniat kabur karena tidak tahan dengan perlakuan majikan yang semena2 yang akhirnya menghantarkan Iyam ke Jeddah dan bekerja disini. Demi anak dan orang tua nya Iyam rela kerja di Saudi karena suami yang ia harapkan pergi meninggalakan nya tanpa membiayai anak mereka yang tengah menginjak remaja. Keasyikan perbincangan kami terhenti oleh seruan adzan yang memanggil kaum laki2 untuk melaksanakan sholat jum’at. Dan kami bersegera untuk bersiap berangkat ke mesjid.

Selepas sholat jum’at kami kembali ke rumah kontrakan, dan naluri perut sudah memanggil genderang2 usus sudah berbunyi sering otak dan hati sudah dengan kompaknya bernyanyi lapar. Tapi memang dasarnya sudah rejeki rupanya hari itu ibu yang tinggal di rumah masak masakan yang cukup special, semur jengkol, tempe oreg dan ikan asin, benar2 membuat genderang usus berbunyi kencang. Kami pun makan bersama di tengah rumah dengan lahapnya apalagi teh iyam mebuatkan saya sambal serasa ada di karawang. Walaupun tak ingin cepat2 keluar dari rumah itu tapi juga tak ingin untuk berlama-lama, merasa tidak enak dengan penghuni rumah yang lain. Akhirnya selepas makan saya mengajak farid untuk keluar mengantarkan saya berkeliling kandara. Kemudian farid mengajak saya berkunjung ke rumah temannya yang istrinya orang sunda juga. Setelah berjalan kaki kurang lebih 15 menit akhirnya kami sampai di rumah teman farid yang masih berada di kandara.

Lain dengan rumah kontrakan farid yang di huni oleh banyak orang, rumah temannya cenderung lebih rapi karena memang hanya d huni oleh 2 keluarga. Teman farid berasal dari cirebon dan istrinya dari bandung. Sebut saja mas dan eteh, c mas adalah orang resmi yang bekerja di pabrik karpet dan c eteh nya orang kosongan yang lari dari majikannya. Mereka menikah di Saudi dan sudah menjalani rumah tangga selama kurang lebih 2 tahun. Mereka di karuniai sepasang putra kembar yang di beri nama Hasan dan Husein yang berumur 8 bulan. Si mas berniat memulangkan istrinya ke Indonesia karena sebagai seorang pekerja biasa si mas merasa tidak mampu membiayai kehidupan anak istrinya di Jeddah. Dia bercerita untuk membeli susu formula saja dia harus membelanjakan 900 real, padahal gaji yang dia terima tiap bulannya tidak mencapai 3000 real. Pada akhirnya niat si mas di dukung oleh kebaikan si eteh telah mereka sepakati. Namun karena si eteh ini adalah seorang kaburan terpaksa si eteh harus pulang melalu jalan tarhil (deportasi). Sudah dapat saya banyangkan betapa repotnya c eteh pulang dengan 2 orang anak kembar yang masih berumur 8 bulan sendirian tanpa di temani oleh suami.

Hari ini saya banyak mendapatkan pengalaman hidup dari mereka yang bisa saya jadikan catatan dan bahan renungan, hidup itu memang tidak selalu indah, ada kesedihan dalam kebahagian, ada bahagia dalam kesediahan. Cinta dan cinta bisa berjalan beriringan sepanjang rasa syukur terpatri di hati kita. Akhirnya selepas insya saya pulang ke al-wajereyyah dengan membawa banyak cerita. Sebelum pulang saya dan farid mampir di rumah warung sate yang terdapat di suhaifa untuk makan malam, selepas makan saya langsung bergegas menuju pemberentian hafla untuk kembali pulang, lambaian tangan farid menghantarkan kepulangan saya…syukron ya akhi.!!

Kamis, Oktober 01, 2009


Minal aidin walfa idzin..
Mohon maaf lahir dan batin..

1 Syawal 1430 Hijriya,

Senin, September 07, 2009

Osama..


Bukan Osama bin Laden tapi Osama Rajab Taha, dia adalah salah seorang sahabat yang berasal dari Palestine. Menurut ceritanya sudah sejak kecil dia sudah berada di Kingdom of Saudi Arabia ( KSA ). Meski sudah sejak lama Osama tinggal di Saudi namun kecintaan akan tanah kelahirannya Palestine tidak perlu diragukan lagi. Osama selalu menangis ketika negerinya di bumi hangus kan oleh bom dan rudal milik Zionis Israel.

Sebagai seorang muslim Osama taat menjalankan syariat islam terlebih sholat, ia tak pernah ketinggalan waktu sholat apalagi meninggalkan sholat, ia yang selalu mengingatkan waktu sholat di pabrik tempat kami bekerja “ili, bagi khomsah degiga sholah” (ili, waktu sholat tinggal 5 menit lagi maksudnya). Pun amalan lain yang di anjurkan selalu ia kerjakan. Apa yang ia lakukan sungguh menggambarkan pribadi muslim yang baik. Malu rasanya ketika melihat keseharian dan gaya hidup osama, jangankan menjalankan islam secara kaffah berusaha untuk lebih baik dari kemarin pun sangat berat rasanya buat saya namun osama sebagai seorang sahabat selalu mengingatkan saya “ili semua yang hidup pasti mati dan kalau sudah mati amalan ibadahnya saja yang dapat dibawa jadi berusahalah menumpulkan bekal sebanyak-banyaknya”

Tak jarang osama menegur saya ketika saya sedang mendengarkan atau melantunkan lagu “ili, hadza mafi faedah” katanya (ili itu gak da manfaatnya maksudnya)

Meskipun hingga saat ini yang usinya telah mencapai 37 tahun osama belum juga berkeluarga namun dia tak pernah mengeluh atau bersedih seperti yang sering saya lakukan dia selalu berdo’a agar di berikan jodoh yang terbaik menurut ALLAH katanya “walaupun jodoh saya tidak bertemu di dunia, Insya ALLAH bertemu nanti di akhirat”

Banyak pelajaran tentang kehidupan yang dapat saya ambil dari seorang pribadi osama mulai dari kesabaran dan ketaatannya hingga kehidupan sehari-harinya.

Syukroon ya osama, inta sadiq ana fii dunya wal akhirat….Amin

Mereka juga anak bangsa


Hidup sebagai seorang pelarian bukanlah sebuah pilihan hidup yang tepat, terlebih jika kita berada di Negara orang lain. Namun sepertinya pilihan itu merupakan pilihan yang tepat bagi sebagian orang yang memutuskan untuk menjadi seorang pelarian.

Kingdom 0f Saudi Arabia ( Kerajaan Arab Saudi ) adalah salah satu Negara tujuan para TKI mencari nafkah. Dengan bermodalkan keahlian seadanya dan tekad yang besar mereka berangkat ke Saudi dengan harapan bisa merubah taraf hidup keluarga, para TKI atau TKW ini banyak bekerja pada sector non formal seperti menjadi pembantu rumah tangga, supir, haris ( penjaga rumah ), pelayan restoran dan sebagainya. Pada sector ini tanggung jawab para pekerja ada di tangan kafil/majikan ( atau orang yang menggaji mereka ) dan bukan perusahaan atau pemerintah melainkan perorangan. Tidak sedikit kasus-yang terjadi antara majikan dan pekerja, mulai dari penundaan pembayaran upah, perlakuan kasar hingga pelecehan sexual, terutama ini di alami oleh para TKW.

Kasus-kasus tersebut pada akhirnya menyebabkan mereka berniat untuk lari atau menjadi kaburan, walaupun mereka harus mengambil resiko deportasi atau briman ( di penjara ). Banyak di antara mereka yang di penjarakan terlebih dahulu sebelum di deportasi, karena peraturan di Saudi yang menyatakan bahwa apabila seseorang melarikan diri sebelum masa kontrak selesai ( 2 tahun ), dan kemudian tertangkap namun masih dalam masa kontrak maka seseorang itu harus di penjarakan sampai masa kontrak selesai baru kemudian di deportasi. Sungguh hal yang sangat beresiko akan tetapi memang tak ada pilihan lain demi mempertahankan kehormatan. Namun tidak sedikit pula yang melarikan diri dari majikan atau tempat kerja nya demi mencari penghasilan yang lebih.

Terutama di Jeddah yang banyak sekali saya temui orang kaburan, ini mungkin terjadi karena Jeddah adalah salah satu kota terbesar di Saudi dan menjanjikan banyak pekerjaan bagi orang kaburan, juga karena terdapat tempat pemulangan/deportasi ( tarhil ) yang memang hanya terdapat di Jeddah ( kandara ). Seperti yang di beritakan oleh liputan6.com beberapa waktu lalu.

Di Jeddah orang-orang kaburan ini tinggal di sebuah rumah yang di huni oleh banyak orang yang sering di istilahkan dengan sebutan “penampungan”. Di dalam 1 kamar bisa di huni oleh 8-10 orang, bisa di bayangkan bagaimana sesaknya tinggal disebuah penampuangan. Tapi itu relative ada juga ada juga penampungan yang di huni oleh beberapa orang namun harus membayar sewa rumah yang lebih mahal. Aktivitas orang kaburan pun tak jauh beda dengan orang resmi, mereka bekerja, bersosialisasi dengan yang lain atau bahkan berkeluarga, tidak sedikit beberapa teman saya yang kaburan memiliki anak padaha ini sungguh sangat beresiko, betapa tidak setiap registrasi rumah sakit atau klinik harus di sertakan iqomah ( kartu domisili ), bayangkan bagaimana kalau anak atau istri nya sakit, namun dengan mudah mereka menjawab “hidup itu sudah ada yang ngatur”. Akan tetapi semua aktiitas yang mereka lakukan selalu di sertai rasa was-was dan kepasrahan karena setiap saat mereka bisa saja di tangkap oleh petigas imigrasi atau kepolisian. Saya pun sempat terkejut mendengar bahwa barang siapa jalan atau sedang berada dengan orang kaburan akan di tangkap dan di deportasi sekalipun itu orang resmi. Padahal banyak teman saya yang menjadi orang kaburan, sungguh sangat di sesalkan namun tetap berusaha menjaga tali silaturahmi sesama anak bangsa. Orang kaburan bukanlah penjahat melainkan orang-orang yang berjuang demi hidup yang lebih baik, siapapun tak ada yang mau menjadi orang kaburan di Negara orang lain namun itu pilihan yang mungkin terbaik daripada harus mati di negeri sendiri karena kelaparan.

Ya ALLAH terima kasih atas semua nikmat yang telah engkau berikan sehingga aku merasa lebih beruntung di banding mereka. Untuk sahabat teruslah bejuang meraih hidup yang lebih baik dan tetaplah berdo’a semoga ALLAH selalu menyertai kita AMIN.

Senin, Agustus 31, 2009

Suratku..


Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh!

Sebelumnya aku ucapkan terima kasih banyak atas waktu dan
perkenannya untuk membaca tulisan ini. Semoga kau selalu dalam keadaan
sehat dan berada dalam lindungan-Nya. Amin.

Sebagai renungan, mengutip dari apa yang pernah kau tulis sendiri untukku beberapa waktu lalu:

”Bahwa perpisahan ini bukan hanya keputusan terbaik buat mu, tapi buat ku juga”

“Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Akan tetapi, seringkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang
tertutup itu sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untuk
kita”.

Harapan-harapan masa laluku kepadamu dan janji-janji kita dulu untuk
mencapai pernikahan, ternyata hanyalah sebatas impian. Allah Maha
Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Biarlah itu semua menjadi
kenangan dalam hidupku.

Sejujurnya aku akui, begitu banyak kenanganku bersamamu. File-file dan foto-fotomu di notebook dan HP-ku.

Satu minggu sejak pengakuanmu yang menyatakan bahwa kau mencintai
laki-laki lain. Sejak itu pula, aku merasa kehilangan kendali. Aku
terpuruk sekali. Tidak pernah terbayangkan kata-kata itu terucap dari
orang yang sangat aku cintai dan sangat aku percayai. Tidak mungkin!
Tapi itulah kenyataannya.

“Pergiliran roda kehidupan kadang tidak bisa ditolak. Hadapi kenyataan dan berserah diri kepada-Nya adalah jalan terbaik.”

Aku coba merenungi apa yang pernah dikatakan oleh orang tua & sahabat2 ku. Memang tidak gampang menerima kenyataan. Tapi kalau aku
pikirkan dengan lebih mendalam, diterima atau tidak suatu kejadian
buruk, ia sudah terjadi dan kita tidak bisa memutar ulang waktu.
Apalagi yang bisa kita lakukan selain mengembalikan semua kejadian
kepada Sang Penguasa setiap kejadian itu sendiri? Lalui saja dengan
ikhlas. Betapapun beratnya penderitaan dan peliknya sebuah persoalan,
pasti ia akan berujung. Dan hal itulah yang coba aku lakukan saat ini.

Dan seiring berjalannya waktu, cobaan dan ujian hati yang aku alami,
perjalanan
ibadah haji, hikmah-hikmah yang indah, dan pengalaman yang
kudapat semakin membuat hatiku lebih mengerti akan arti kehidupan ini.

Bersikap ikhlas dan sabar akan membuat segala kekurangan tidak akan
menyesakkan dada lagi. Masa lalu kita adalah sejarah yang tidak bisa
kita ubah. Tetapi, jangan sampai kita terkukung oleh masa lalu kita
hingga merasa tidak mungkin berubah.

Apa yang aku alami di masa lalu adalah satu tamparan pedih. Namun,
sesungguhnya di balik itu semua sangat berarti untuk jiwa ini.
Disadarkan akan arti cinta sejati. Cinta sebelum menikah adalah cinta
semu yang tidak perlu disakralkan dan diagung-agungkan!

Innaa lillahi wa innaa ilayhi rooji’uun. Alhamdulillah, Dia masih memberikan hidayah-Nya dengan cara seperti ini.

Insya Allah, aku akan segera meyempurnakan separuh agama.
Seorang muslimah yang akan aku cintai sepenuh hati. Seorang
yang mencurahkan ketulusan kasih sayangnya, mau menerima diriku
seutuhnya, dan siap hidup berjuang bersama dijalan-Nya dalam suka dan
duka.

Aku tidak tahu siapa dia. Jika waktunya telah tiba nanti, semuanya
akan terang benderang. Anugerah terindah itu pasti akan datang.

Sesungguhnya tiada sesuatu yang lebih indah di dunia ini selain
jalinan persaudaraan. Aku ingin jalinan persaudaraan di antara kita dan
keluarga yang sudah terbangun selama ini tetap ada, terlepas status
dari hubungan kita sekarang. Forget it!

Aku masih tetap mencintaimu. Tapi cinta sesama saudara seiman. Hanya
sebatas itu.
Kau tidak usah bersikap antipati terhadapku. Kau tidak
usah khawatir. Aku hanya ingin komunikasi di antara kita dan keluarga
tetap baik. Aku tetap menjalin komunikasi denganmu bukan berarti aku
ingin kondisi hubungan kita seperti dulu lagi. Mohon hal ini untuk
dipahami. Wallahu a’lam kalau ternyata Allah mentakdirkanmu sebagai jodohku kelak.

Di tulisan ini, aku menggantikan panggilan “Aa” dengan kata ganti
“Aku” dan tidak memanggilmu dengan sebutan “Neng” lagi. Semata untuk
menjaga hatiku dan hati laki-laki yang kau cintai kini.

Once again, aku menginginkan hubungan baik kita terjalin lagi, sama
seperti hubungan baikku dengan beberapa teman semasa dulu yang masih tetap terjalin indah.

Teman-teman yang pernah aku kenal dan semua orang yang pernah menyakiti dan membenciku. Aku hanya ingin tetap menjalin silaturahim.

Bukankah menjaga silaturahim itu salah satu
tiket masuk surga?

Mohon maaf atas segala salah dan khilaf. Semoga Allah masih terus
berkenan memberikan hidayah dan rahmat-Nya. Dan ampunan-Nya kepada kita
semua. Amin.

Wassalaamu’alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh!