Sabtu, Oktober 17, 2009

Menyusuri sudut kota Jeddah (part 2)


Liburan jum’at ini saya di ajak oleh teman yang hendak pulang ke Indonesia untuk belanja oleh-oleh yang akan di bawanya nanti. Selepas maghrib saya, dedi, andre dan alawi seorang warga Saudi yang ibunya seorang Indonesia ( hadrami ). Dengan sedan milik alawi kami berangkat menuju pasar tradisional bab makkah yang berada di daerah suhaifa - Jeddah. Sesampainya disana alawi memarkir mobilnya didekat masjid Maliq Su’ud putra raja Abdul Aziz. Seperti pasar pada umumnya yang sangat ramai di kunjungi para pembeli keadaan pasar disini pun terlihat rapi dengan tata kota yang menurut saya menarik. Menarik karena lokasi masjid yang berada di tengah pasar atau pertokoan yang mengelilingi masjid.

Menurut alawi pasar tradisional ini memang di khususkan untuk menjual minyak zaitun dan madu. Sehingga terlihat toko-toko yang menjual dagangan yang sama yaitu minyak zaitun, madu dan kemenyan pengharum ruangan.

Memasuki ke salah satu toko yang ada di sana kami di sambut dengan senyuman ramah sang pedagang yang di ikuti dengan ucapan salam. Kemudian pedagang itu menawarkan beberapa dagangannya berikut meberitahukan harganya. Ada minyak zaitun yang berasal dari Saudi, turki, Palestine, atau suriah. Lain Negara lain pula harga yang ditawarkan, konon katanya tanah dimana pohon zaitun itu ditanam akan mempengaruhi kualitas buah zaitun.

Sedikit menjelaskan tentang minyak zaitun. Minyak zaitun adalah minyak yang berasal dari buah zaitun (Oleaeurofea) yang banyak tumbuh di wilayah mediterania. Tinggi pokoknya kira-kira tiga meter. Daunnya hijau terang dan buah yang masak ranum berwarna ungu kehitaman serta amat kaya dengan vitamin A, B1, B2, C, D, E, K, dan zat besi. Beberapa khasiat dari minyak zaitun adalah sebagai berikut :


1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.

2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.

3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.

4. Mengurangi serangan kanser.

5. Melindungi dari serangan kanser payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanser payudara sampai pada kadar 45%.

6. Menurunkan risiko kanser rahim sampai 26%.

7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanser kolon.

8. Penggunaan min
yak zaitun sebagai kr
im kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanser kulit (melanoma)

9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanser lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.

10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.

11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.

Konon katanya Cleopatra, ratu Mesir purba yang jelita itu juga menggunakan minyak zaitun untuk menjaga kecantikannya.

Setelah tawar menawar harga dan sepakat dengan harga yang di ajukan akhirnya kami minyak zaitun produksi KSA bisa di bawa pulang. Suara adzan sang muadzin berkumandang pertanda waktu isya telah datang, menyerukan kepada umat untuk segera menunaikan sholat isya, menghentikan semua kegiatan dunia dan bersegera ke masjid untuk sholat berjamaah. Kami pun bergegas untuk sholat isya di masjid Maliq Su’ud yang berdiri kokoh di tengah pasar tradisional dengan segala kemegahannya.

Selepas sholat seruan lain pun memanggil, seruan yang datang dari dalam perut mengajak sang pemilik perut untuk segera memanjakan si perut, kami pun segera berangkat ke warung sate yang letaknya tidak jauh dari pasar bab makkah, pastinya teriakan-teriakan cacing perut akan diam dan kembali menyepi selepas menyantap sate kambing khas Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar